KONAWE – Di era perubahan yang serba cepat saat ini, proses pendidikan vokasi harus mengalami peningkatan kompetensi sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang dipersyaratkan dunia usaha dan dunia industri. Maka, Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi modal yang sangat berharga.
Untuk itu menjadi sebuah keharusan, dalam proses pembelajaran ada kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri, sehingga ada sinergi antar kekuatan yang dimiliki. Oleh karena itu pada umumnya sekolah vokasi akan menyusun Kurikulum berdasarkan okupasi dan kompetensi kerja yang dituangkan dalam mata pelajaran dengan proporsi teori dan praktik adalah 30% dan 70%.
Untuk mewujudkan kompetensi yang dimaksud, BPPSDMP Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Politeknik Pembanguan Pertanian (Polbangtan) Gowa memberikan fasilitas dan bantuan peralatan praktik Siswa kepada Sekolah Binaan SMKN SPP Wawotobi Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (31/05).
Saat ini Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian Pertanian (BPPSDMP) memang sedang gencar memfasilitasi dan menarik minat para pemuda untuk terjun berusaha di bidang pertanian, dengan mencanangkan program cetak 2,5 juta petani milenial.
“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren dan hebat” ucap Mentan Syahrul.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi memang telah mengarahkan bahwa Bantuan Pemerintah harus bermanfaat dan sesuai focus kebutuhan pendidikan.
“Bantuan peralatan praktik siswa SMK PP hendaknya disesuaikan dan fokus pada pemenuhan kebutuhan sarana Pendidikan dengan mengacu kepada Teaching Factory (Tefa). Segera manfaatkan bantuan yang diperoleh, dan upayakan untuk dilakukan pemeliharaan terhadap peralatan praktik siswa SMK PP,” pesan Dedi.
Mewakili Direktur Polbangtan Gowa, Kepala Bagian Umum Juhari saat menyerahkan bantuan mengatakan bahwa, bantuan yang diserahkan berupa peralatan praktik siswa yang meliputi; Mesin Senso, Mesin Cabut Bulu Ayam, Mesin Penetas Telur Otomatis, Power Sprayer Listrik dan Gerobak Dorong.
Lebih lanjut Juhari mengatakan, “Bantuan peralatan praktik tersebut untuk memfasilitasi praktek belajar siswa yang telah disesuaikan dengan program studi dan kurikulum pembelajaran yang mengacu kepada Teaching Factory di SMKN SPP Wawotobi”, tuturnya.
Kepala SMKN SPP Wawotobi Ikhwal saat menerima bantuan mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Semua alat sudah diterima dalam kondisi baik dan sudah dicoba dioperasikan”.
“Alat tersebut sangat dibutuhkan untuk bahan praktik siswa, misalnya senso itu digunakan untuk membuka lahan baru, kemudian mesin pencabut bulu ayam digunakan untuk membantu proses penjualan di kandang peternakan milik Sekolah, gerobak dan sprayer digunakan di perkebunan sawit dan terakhir mesin penetas telur digunakan di agribisnis ternak unggas”. Tutur Ikhwal.
“Alhamdulilah alat yang diberikan sangat tepat guna dan pasti akan kami manfaatkan sebaik-baiknya, harapan kami kedepan kerjasama ini terus ditingkatkan untuk kepentingan peningkatan kompetensi siswa SMKN SPP Wawotobi khususnya dan Pembangunan SDM Pertanian pada umumnya”, tutupnya.