GOWA – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa adalah salah satu kampus vokasi di bawah Pusat Pendidikan BPPSDMP Kementerian Pertanian. Kampus yang sebelumnya telah beberapa kali bertransformasi tersebut memiliki visi menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian yang unggul dalam menyiapkan sumber daya manusia yang maju, mandiri, dan modern.
Berawal dari SPP-SPMA pada tahun 1976, kemudian berganti menjadi Diklat APP Gowa di tahun 1987, lembaga ini bertransformasi dengan memfasilitasi para penyuluh untuk mengikuti pendidikan Diploma III pada Akademi Penyuluh Pertanian (APP) tahun 1993. Hingga, pada tahun 2002 berubah menjadi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) yang menyelenggarakan program Diploma IV Penyuluhan Pertanian dan Penyuluhan Peternakan.Akhirnya pada 25 Juni 2018 secara resmi STPP Gowa mengalami transformasi menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengarahkan Polbangtan Gowa sebagai salah satu kampus vokasi di bawah Kementan untuk mencetak generasi baru milenial yang akan terjun ke dunia pertanian.
“Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) sebagai pelaksana pendidikan vokasi merupakan pabrik pencetak generasi milenial. Generasi milenial memiliki ciri berpikir strategis, inspiratif, inovatif, energik, antusias, dan fasih mengadopsi teknologi digital dalam berbagai aspek bisnis sehingga diprediksi menjadi pembawa pembaruan dalam pembangunan pertanian”, tegas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Di usianya yang ke-4 Polbangtan Gowa pada Sabtu 17 September 2022 lalu menggelar acara Dies Natalis di kampus Polbangtan Gowa. Acara yang digelar selama dua hari tersebut diisi dengan berbagai kegiatan seperti stadium general, talkshow, Musyawarah besar Alumni, Job fair, youth fair, pameran produk pertanian petani milenial maupun kegiatan lainnya.
Kepala Badan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi pada kesempatan ini turut hadir membuka acara secara daring. Pada kesempatan tersebut Dedi secara khusus memberikan selamat kepada para alumni yang hadir dan meriahkan dies natalis Polbangtan Gowa yang ke-4.
Pada kesempatan ini pula Dedi mengajak kepada seluruh civitas akademika Polbangtan untuk merenung dan mengevaluasi arah dan tujuan pendidikan vokasi.
“Saya mengajak hadirin khususnya civitas akademika Polbangtan Gowa yang sudah berkiprah selama empat tahun di dunia pendidikan vokasi untuk merenung dan mengevaluasi apa yang sudah kita kerjakan dan sudah sampai dimana perjalanan menuju tujuan pendidikan yang kita bangun. Apakah sudah ada tanda-tanda keberhasilan yang kita gapai? Lalu kemudian kita akselerasi dengan memacu program dan segala kegiatan pendukungnya? Apa keberhasilan yang kita maksud? Adalah para mahasiswa yang menjadi wirausaha muda pertanian. Para lulusan yang memenuhi kualifikasi job creator dan job seeker”. Tegas Dedi.
Di Hadapan ratusan peserta dies natalis, Kabadan SDM mengingatkan tentang pentingnya regenerasi petani di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa tugas Polbangtan adalah menyiapkan sumber daya manusia pertanian yang berkualitas, termasuk di dalamnya adalah petani.
Menurutnya saat ini 70 persen usia petani di Indonesia berusia tua, hanya 30 persen saja yang masih berusia muda. Kurangnya minat anak muda terjun ke dunia pertanian menjadi penyebab utama turunnya jumlah petani, sehingga menjadi sebuah keniscayaan adanya upaya regenerasi. Oleh karena itu saat ini Badan SDM pertanian sedang berusaha menggenjot program cetak 2,5 juta petani.
Salah satu upaya Badan PPSDMP dalam menarik minat para pemuda untuk melirik bidang pertanian adalah dengan membangun mindset para pemuda tentang sistem agribisnis pertanian.
Menurut Dedi pertanian modern adalah pertanian yang berorientasi bisnis, dan pasar.
“Dalam membangun agribisnis pertanian hal yang pertama dilakukan adalah membaca dan menguasai pasar. Dengan menguasai pasar maka seorang petani akan mengetahui produk apa yang potensial untuk dijual dan dibutuhkan oleh konsumen. Setelah mengetahui kebutuhan pasar, baru kuasai produksi on farm maupun off farm dengan memanfaatkan smart farming untuk meningkatkan produksi dan produktivitas”, ungkapnya.
Mengamini arahan Kabadan SDM, Direktur Polbangtan Gowa Syaifuddin menegaskan bahwa dalam upaya mendukung program Kementerian Pertanian maka Profil lulusan Polbangtan Gowa saat ini bukan lagi hanya menjadi penyuluh pertanian berkualitas, akan tetapi menjadi petani pengusaha milenial.
“Profil utama lulusan Polbangtan Gowa kita arahkan menjadi wirausaha muda pertanian dan Kementerian Pertanian telah memfasilitasi itu, baik dengan kurikulum pendidikan vokasi, program PWMP maupun akses permodalan melalui dana KUR”
Menurutnya alumni Polbangtan Gowa diharapkan dapat mengisi semua ruang sektor pertanian baik sebagai petani muda, pengusaha tani maupun perusahaan- perusahaan besar bidang pertanian.