GOWA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produktivitas sektor pertanian, yang ditempuh melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi petani milenial di berbagai daerah. Melalui program Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).
Hal tersebut sebagaimana arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa pertumbuhan pertanian harus diikuti oleh SDM yang andal.
“SDM pertanian yang andal dapat meningkatkan bobot pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas petani dan penyuluh sebagai ujung tombak kegiatan pertanian,” kata SYL.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa peningkatan kapasitas petani sebagai upaya pengembangan pertanian dari hulu hingga hilir dapat dilakukan dengan berbagai aspek.
“Pembinaan dapat dilakukan melalui bimbingan pelatihan dari aspek kelembagaan, sarana prasarana, ketenagaan, penyelenggaraan pelatihan/permagangan, usaha dan jejaring kerja,” kata Dedi.
Polbangtan Gowa sebagai PPIU Program YESS Provinsi Sulawesi Selatan mengadakan Workshop Ekosistem yang berlokasi di Bukaka Duck Farm Desa Walenae, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone (27/05).
Workshop yang dibuka oleh Direktur Polbangtan Gowa Syaifuddin dan dihadiri oleh 46 peserta yang terdiri dari; 8 orang penerima manfaat bantuan Yess, 27 orang koordinator BPP, 2 orang Ketua P4S, 3 orang Pelaku usaha tani milenial, 1 orang mobilizer, 1 orang komunitas UMKM, 1orang media dan 3 orang perwakilan dari Dinas Pertanian Bone.
Dalam sambutannya saat membuka acara Direktur Polbangtan Gowa mengajak para peserta terutama petani milenial untuk memanfaatkan kegiatan workshop sebagai sarana untuk mengembangkan kapasitas dalam membangun pertanian.
“Agar seluruh peserta dan petani milenial dapat memanfaatkan kesempatan berharga ini untuk meningkatkan kapasitas dalam upaya mensuskseskan program pemerintah dalam membangun pertanian Indonesia”.
Lebih lanjut Syaifuddin mengatakan bahwa Tahun ini Kementan bahkan memberikan anggaran tambahan untuk pengembangan petani milenial sebagai upaya mensukseskan program cetak 2,5 juta petani milenial di seluruh Indonesia”.
Turut Hadir dalam workshop tersebut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bone Asman Sulaiman. Dia berharap melalui berbagai program Kementerian Pertanian khususnya program yess dapat mensukseskan regenerasi petani dan melahirkan para pengusaha baru bidang pertanian di Kabupaten Bone.
“Saya selalu garis bawahi program YESS jangan kita lewatkan begitu saja. Kita tidak boleh membiarkan seperti air mengalir begitu saja. Tapi harus ada hasil nantinya. Kita akan membangun petani milenial untuk ekonomi pertanian,” Diakui Asman pada saat covid 19, pertanian menjadi penopang utama perekonomian.
“Makanya nanti program ini kita akan jawab dengan bukti, bukan dengan bahasa atau laporan tertulis saja,” harapnya.
Adapun narasumber dalam workshop ini, yakni dari Polbangtan Gowa, Kepala BAPPEDA, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Koperasi dan Praktisi/ Pelaku Usaha.
Manajer Program YESS Sulsel Kisman Arsyad menambahkan bahwa Workshop tersebut merupakan Kegiatan yang di ciptakan untuk membangun ekosistem kewirausahaan pertanian di wilayah program YESS.
Lebih lanjut Kisman mengatakan bahwa tujuan utamanya adalah untuk Memvalidasi Komoditi yang telah di buat dalam Bisnis Model Pertanian kemudian menyusun cluster komoditi di tiap wilayah dan merancang design sinergitas antar lini cluster komoditas pertanian.
Harapannya kedepan Petani Milenial di wilayah program YESS mampu membangun sinergi berbasis cluster komoditi bidang pertanian. Oleh karena itu workshop ini melibatkan semua pihak meliputi; Penerima Manfaat program YESS, Petani Milenial, Pelaku Usaha dan BDSP.