Upaya pemerintah mengajak generasi muda terjun ke dunia pertanian disambut baik para lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Mereka antusias mendaftarkan diri masuk Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) melalui Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun ajaran 2022/2023.
Tercatat Pendaftar PMB Polbangtan Gowa hingga Selasa (15/03) telah mencapai 926 orang yang terdiri atas 489 orang pendaftar melalui jalur tugas belajar dan undangan serta 439 orang melalui jalur jalur kerjasama dan Umum.
Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah karena untuk jalur kerjasama dan umum masih berlangsung hingga tanggal 31 Maret 2022.
Bahkan setelah itu akan dibuka jalur pendaftaran POSKM (prestasi, olahraga, seni, Keilmuan dan minat) yang rencananya akan dimulai tanggal 25 sampai 30 Juni 2022.
Polbangtan adalah sebuah lembaga pendidikan vokasi dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian yang memiliki peran strategis dan berada di garda terdepan untuk penanganan usia angkatan kerja milenial, dan mendidik mereka menjadi tenaga-tenaga terampil bidang pertanian, profesional dan memiliki daya kompetitif tinggi.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa pertanian adalah sektor yang sangat penting dalam menopang kemajuan ekonomi nasional.
Oleh karena itu pertanian harus didukung kapasitas SDM pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing.
“Maka ini semua harus didukung dengan SDM yang handal. Bagaimana mau cepat kalau masih pakai kendaraan kemarin. Bagaimana mau maju kalau ilmunya, teknologinya, mekanisasinya masih seperti yang kemarin.” ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa Polbangtan adalah lembaga pencetak SDM pertanian unggul bidang pertanian,
“PMB Politeknik Lingkup Kementan yakni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) dilakukan untuk mencetak SDM pertanian unggulan yang mampu menjadi qualified job creators dan qualified job seekers dalam bidang pertanian”. papar Dedi
Direktur Polbangtan Gowa Syaifudin menjelaskan Polbangtan Gowa menjadi pionir utama dalam mendukung program utama BPPSDMP yaitu mencetak 2,5 juta petani milenial.
“Salah satu program utama BPPSDMP saat ini yaitu mencetak 2,5 juta petani milenial, mengapa petani milenial? Karena jumlah petani Indonesia tiap tahunnya selalu berkurang 5 juta orang, jika tidak ada regenerasi akan membahayakan bagi ketahanan pangan nasional”.
Lebih lanjut Syaifuddin mengatakan, “Kurikulum Polbangtan Gowa saat ini mengarahkan alumninya untuk menjadi agropreneur milenial, sehingga bukan lagi mengarahkan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil, akan tetapi menjadi job creator bidang pertanian”.
Sebagai pendidikan vokasi, Polbangtan Gowa menerapkan system belajar teori 30 persen dan praktek 70 persen.
Untuk pemagangan maupun Praktek Kerja Lapang Polbangtan Gowa juga telah menjalin banyak kerjasama dengan berbagai lembaga maupun perusahaan yang bergerak di dunia usaha dan Industri pertanian. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan alumni-alumni berkualitas yang mampu bersaing di dunia usaha dan dunia industri (DUDI).