GOWA – Ikatan Alumni SPP/SPMA (Sekolah Pertanian Pembangunan/ Sekolah Pertanian Menengah Atas) Negeri Gowa menggelar reuni akbar selama dua hari (10-11 September 2022) yang berpusat di Kampus Polbangtan Gowa. Kegiatan yang dihadiri oleh alumni dari berbagai provinsi seluruh Indonesia tersebut nampak meriah dan diisi dengan berbagai kegiatan.
Hal yang istimewa dari reuni akbar kali ini adalah dihadiri dan dibuka langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. “Kami seperti mendapatkan durian runtuh, karena reuni ini dihadiri oleh Bapak Mentan, Pak Sekretaris Jenderal dan Eselon I Kementerian Pertanian Lainnya” Ungkap Latief Halide Ketua IKA SPP SPMA saat memberikan sambutan.
Pada kesempatan ini Mentan mewanti-wanti terjadinya krisis pangan global, sebagai akibat dari pandemic covid 19 yang telah cukup memporak porandakan ekonomi dunia, ditambah lagi dengan cuaca ekstrim akibat perubahan iklim serta perubahan geopolitik dunia.
Hampir semua Negara saat ini mengkhawatirkan stok pangan negaranya. Namun menurut SYL Indonesia patut berbangga, untuk urusan pangan,pertanian Indonesia telah berhasil menjadi bantalan ekonomi Negara. Bahkan Indonesia diakui dunia dan telah diberi penghargaan International Rice Research Institute (IRRI) karena memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan juga sebagai negara yang mencapai swasembada.tidak melakukan impor padi selama tiga tahun terakhir.
“Sekarang kita tidak impor lagi tuh. Over stok kita sampai 7 juta. bahkan tahun ini saja sampai Agustus kita masih punya stok 10 juta. itulah kenapa kita mendapatkan penghargaan dari IRRI sebagai negara swasembada. Tahun depan kalau kita bersama bukan hanya padi yang swasembada tapi juga semua pangan kita swasembada,” jelas Mentan.
Mentan juga mengajak kepada para alumni untuk bersama-sama membangun pertanian. Menurutnya membangun pertanian itu harus dilakukan bersama-sama yang dimulai dari diri kita.
“Bapak ibu disini sebagai alumni SPP SPMA memiliki kemampuan untuk itu, mulailah menanam apa saja bisa saudara tanam. Jangan biarkan ada sedikitpun lahan yang tidak tertanami, apapun bisa kita tanam, bisa cabai, tomat ataupun produk lainnya”.
Diakhir Mentan memotivasi peserta agar reuni ini dapat menghasilkan sebuah ide dan gagasan.
“Saya berharap melalui ajang reuni ini dapat menghasilkan sesuatu, menghasilkan ide dan gagasan yang dapat mendukung dan membantu program Kementerian pertanian”. Tutup Mentan.
Terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, juga menyampaikan bahwa dalam kondisi apapun pertanian tidak boleh bermasalah, pertanian tidak boleh berhenti, katanya.
“Oleh sebab itu, petani dan penyuluh selalu turun ke lapangan untuk memastikan produksi pertanian bisa tetap berjalan. Penyedia sentral pangan telah melakukan restriksi, beberapa negara mengalami inflasi dan harga beberapa komoditas pangan yang melejit”.
“Tidak itu saja, tingkat inflasi luar biasa. Kondisi saat ini menuntut kerja yang luar biasa,” tegas Dedi.
Reuni akbar yang dilaksanakan selama dua hari ini menjadi ajang temu kangen para alumni SPP SPMA mulai angkatan tahun 58 hingga 92 yang datang dari berbagai daerah mulai dari Aceh, Ambon hingga Papua. Selain Kuliah umum, reuni diisi dengan berbagai kegiatan seperti jalan santai dan olahraga bersama, maupun berbagai perlombaan dan hiburan lainnya.