BONE – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo terus mendorong jajarannya untuk mengadakan kegiatan kolaboratif dengan berbagai pihak sebagai langkah preventif penyebaran wabah PMK di berbagai daerah.
Menurutnya PMK yang mewabah saat ini bisa ditangani dengan tiga strategi pendekatan. Pertama strategi intelektual sebagai langkah percepatan. kedua strategi manajemen, sebagai langkah penguatan dan ketiga adalah strategi perilaku sebagai langkah bersama dalam menghilangkan PMK.
Menindaklanjuti arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, dalam penanganan PMK perlu juga dilakukan sosialisasi dan advokasi kepada masyarakat agar tidak panik dengan informasi yang simpang siur.
“Kewaspadaan dan kedisiplinan kita semua memegang peranan penting dalam pencegahan penularan PMK ke tempat yang masih sehat. BPPSDMP akan memanfaatkan berbagai kegiatan transfer of knowledge dalam upaya penanggulangan PMK. Hal tersebut guna meningkatkan kompetensi peserta dalam pengendalian dan pemberantasan PMK sekaligus mengurangi penyebaran”, ujar Dedi.
PMK merupakan penyakit yang sangat menular dan menyerang semua hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba, termasuk juga hewan liar seperti gajah, rusa, dsb.
PMK ditandai dengan ditemukannya lepuh yang berisi cairan pada lidah, gusi, hidung dan kuku hewan yang terinfeksi, tidak mampu berjalan, air liur berlebihan, dan hilangnya nafsu makan.
Kementerian Pertanian (Kementan) secara intensif terus mendukung upaya pemerintah daerah guna mengendalikan penyebarannya pada ternak di seluruh wilayah Indonesia tidak terkecuali Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Direktur Polbangtan Gowa, Syaifuddin mengatakan bahwa Polbangtan Gowa turut berperan dalam melaksanakan program Kementan dalam mengantisipasi PMK.
“Kami sudah lakukan sosialisasi dalam menangani PMK ke Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Bone” Ucap Syaifuddin.
Syaifuddin menambahkan bahwa mahasiswa Polbangtan Gowa sudah diberikan pembekalan bagaimana cara melakukan pencegahan PMK dan siap berkolaborasi membantu dalam penanggulangan PMK di lapangan.
Mengamini arahan Direktur, Sekitar 80 mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan mahasiswa Jurusan (HMJ) Peternakan Polbangtan Gowa bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Bone melakukan kegiatan vaksinasi terhadap hewan ternak di kecamatan Libureng dan Mare Kabupaten Bone.
Kegiatan yang diinisiasi oleh HMJ Peternakan Bidang Pemberdayaan masyarakat tersebut berlangsung selama dua hari mulai 3-4 Desember 2022.
Kegiatan vaksinasi dilakukan kepada sejumlah ternak yang berada di kecamatan Libureng desa lakukang, mario, Bune dan Mallinrung serta di Kecamatan Mare desa ujung tana.
Adapun vaksin yg gunakan yaitu aftogen dari argentina, dengan dosis 2 cc untuk 1 ekor sapi dan 1 cc untuk satu ekor kambing. Hingga saat ini kurang lebih telah sekitar 3.327 dosis vaksin yang sudah di aplikasikan di Kabupaten Bone.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk respon cepat kami sebagai Mahasiswa peternakan dalam membantu penanganan PMK di wilayah Bone, dimana diketahui bahwa Bone merupakan Sentralisasi Sapi di Sulawesi Selatan” ujarDian Hidayat Ketua HMJ Polbangtan Gowa.
Syahrul Ramadhan selaku Kabid Pemberdayaan masyarakat HMJ Polbangtan Gowa mengatakan.
“Kasus PMK yang terjadi hari ini tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja, kami sebagai mahasiswa yang menjunjung tinggi nilai tri dharma perguruan tinggi khususnya pengabdian, harus berbuat dan ambil peran. Kepedulian kami menjadi perwujudan peran untuk menjadi mahasiswa yang berkapasitas bukan hanya dalam segi teori melainkan juga dari segi praktek di lapangan,” ujar Syahrul.
Kepala Bidang Kesmavet Keswan DPKH Bone drh Agusriadi M. Anim berujar bahwa kegiatan kerjasama dengan Polbangtan Gowa sangat mengesankan dan akan terus dilakukan.
“Saya berharap adik-adik mahasiswa dapat lebih banyak terlibat dan berperan dalam kegiatan kedinasan, bukan hanya di kegiatan PMK tapi juga kegiatan yang lain. Ini akan menjadi kerjasama simbiosis mutualisme untuk adik-adik mempersiapkan skill dan kemampuan setelah lulus. Selain itu, kami sangat terbantu, sebab mendapatkan tambahan tenaga dalam pelaksanaan kegiatan pencegahan PMK di Bone. Pada akhirnya ini akan meningkatkan kualitas layanan kita untuk masyarakat sekarang dan dimasa yang akan datang” jelasnya.
Reporter: Syamsuri Arsyad-Mahasiswa Jurusan Peternakan Polbangtan Gowa