BANTAENG – Kementerian Pertanian (Kementan) tak henti menggaungkan program regenerasi petani dan upaya melahirkan wirausaha milenial dari sektor pertanian.
Bekerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan berusaha menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).
Program regenerasi petani ini dijadikan proyek percontohan pengembangan generasi muda pedesaan melalui penyediaan fasilitas, bimbingan dan pelatihan untuk menjadi wirausahawan yang profesional di sektor pertanian.
“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan dan jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi millennial bahwa pertanian itu keren dan hebat. Kita optimis ditangan generasi muda sektor pertanian akan lebih maju” jelas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengungkapkan harapannya melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian. Meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari desa, sehingga jumlah wirausaha muda di bidang pertanian semakin bertambah.
“Program YESS ini sangat mendukung dalam pengembangan sumberdaya manusia pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial,” papar Dedi.
Dalam upaya menyamakan tentang konsep teknis program yess, Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Sulawesi Selatan menggelar District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng (09/11).
DMSF sendiri merupakan rangkaian dari kegiatan Program YESS yang bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang konsep, tata kelola dan aturan yang perlu dipenuhi bagi pelaksana maupun pihak terkait (stakeholder) perlu dilakukan secara terstruktur dan sistematis.
Kegiatan DMSF kali ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Bupati Bantaeng Ilham Syah Azikin dan Direktur Polbangtan yakni Syaifuddin. Turut hadir pula Kadis Pertanian Budi Taufiq, Project Manager PPIU Sulsel Kisman A. Arsyad, Kepala UPTD, Camat Kabupaten Bantaeng, Penerima Manfaat Hibah Kompetitif Program YESS, Mobilizer serta Fasmud Program YESS.
Saat membuka acara, Direktur Polbangtan Gowa menyampaikan bahwa Program YESS banyak melibatkan institusi sehingga diperlukan forum yang resmi seperti DMSF ini dalam rangka penyusunan keputusan terkait strategi kedepannya.
Melalui forum ini, perlu dibangun kesepakatan dan persamaan persepsi antara PPIU dan stakeholder dalam penyelenggaraan Program YESS khususnya dalam pengelolaan keuangan atau anggaran.
Syaifuddin juga berharap demi mensukseskan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Program YESS perlu melibatkan berbagai institusi pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga sosial masyarakat terkait, mulai dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten, bahkan sampai kecamatan dan desa.
“Saya memohon bantuan bupati dan satker perangkat daerah dalam menyukseskan Program YESS khususnya di Kabupaten Bantaeng ini”. Harap Syaifuddin.
Saat memberikan sambutan, Bupati Bantaeng Ilham Syah Azikin menyampaikan bahwa program yess berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantaeng yang didominasi oleh sektor pertanian.
“Program YESS menjadi kontributor dalam menjaga produktivitas di Kab. Bantaeng bahkan menjadi salah satu kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tercepat hingga menyentuh 8,86% di tahun 2021, tentu hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah untuk menjaga kehormatan yang diberikan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian”, papar Ilham.
Beliau juga menambahkan bahwa kehadiran Program YESS di Kabupaten Bantaeng erat kaitannya dengan program utama pemerintah Kabupaten Bantaeng yaitu Bantuan Modal Berbasis Dusun dan RW sebagai upaya membangun dan memajukan perekonomian daerah.
Terakhir, Bupati Bantaeng tersebut juga sangat berharap kepada para petani milenial untuk mengimplementasikan output-output dari pelatihan yang mereka dapatkan.
“Sebanyak 2800 petani milenial telah mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Program YESS, dan saya berharap mereka semua dapat mengimplementasikan output-output dari pelatihan tersebut. Pemerintah juga berharap kepada petani milenial tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga mampu memotivasi masyarakat sekitar untuk mengikuti jejak mereka dan juga mampu membangun kemitraan dengan memanfaatkan masyarakat sekitar.”
Di sesi terakhir kegiatan DSMF ini juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan hibah kompetitif Program YESS kepada 16 petani milenial oleh Bupati Bantaeng.
Bantuan Hibah kompetitif sendiri merupakan intervensi Program YESS dalam rangka pengembangan usaha kaum petani muda dibidang pertanian agar tumbuh menjadi pengusaha dan pionir di wilayah masing-masing.
Adapun penerima bantuan didominasi oleh petani milenial yang memiliki usahatani di sektor pertanian dibandingkan peternakan. Total bantuan hibah yang disalurkan kepada 16 petani milenial pada batch ke-5 ini adalah Rp. 609.725.000, dan untuk total keseluruhan dana hibah yang disalurkan bagi petani milenial kabupaten bantaeng pada tahun 2022 mencapai Rp.1.483.060.000.