Semangat berinovasi dan peduli lingkungan kembali ditunjukkan oleh mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa. Melalui kegiatan Agriculture Learning yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pertanian (HMJ Pertanian) Divisi Pendidikan dan Pengembangan, mereka menghadirkan inovasi menarik bertajuk “Inovasi Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Dapur”.
Kegiatan yang digelar Sabtu, 11 Oktober 2025, di Kampus I Polbangtan Gowa ini diikuti oleh 122 mahasiswa jurusan pertanian. Acara menjadi wadah pembelajaran aplikatif bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu pertanian sekaligus menumbuhkan kesadaran terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Dalam kegiatan ini, peserta diperkenalkan cara mengolah limbah rumah tangga seperti sisa sayuran, kulit buah, ampas kopi, dan sisa nasi menjadi pupuk kompos organik bernilai guna tinggi. Bahan-bahan yang kerap dianggap sampah itu ternyata menyimpan potensi besar sebagai sumber unsur hara alami bagi tanah dan tanaman.
“Kegiatan ini tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga memberikan pengalaman nyata dalam mengelola limbah organik. Mahasiswa belajar langsung proses dekomposisi alami dan manfaatnya bagi kesuburan tanah,” ungkap Serli, penanggung jawab kegiatan Agriculture Learning.
Selain sesi sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan limbah organik, peserta juga melakukan praktik langsung pembuatan pupuk menggunakan bioaktivator alami, serta berdiskusi tentang cara penerapan di rumah tangga dan lahan pertanian.
Tujuan kegiatan ini adalah mengajarkan mahasiswa mengolah limbah dapur menjadi pupuk yang ramah lingkungan, mengurangi pencemaran, serta mendukung konsep pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture).
“Saya belajar bahwa limbah dapur ternyata bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Ini membuka wawasan baru tentang pentingnya inovasi dan kepedulian terhadap lingkungan,” ujar Wa Ode Sitti Hajar, salah satu peserta.
Melalui kegiatan ini, HMJ Pertanian Polbangtan Gowa berharap lahir generasi muda pertanian yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap isu lingkungan dan komitmen untuk mengembangkan praktik pertanian yang berwawasan hijau.
Kegiatan Agriculture Learning menjadi bukti bahwa inovasi bisa dimulai dari hal sederhana dari dapur rumah tangga menuju ladang pertanian yang lebih lestari.
Reporter: Muhammad Naufhal – Mahasiwa Polbangtan Gowa