Gowa – Hari ini (23/8) Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa Kembali menggelar kegiatan MAF Volume 6 Edisi 33 dengan tema “Sinergi Brigade Pangan, Petani, dan teknologi pengembangan usaha tani padi menuju swasembada pangan”.
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom dan Streaming YouTube yang diikuti oleh mahasiswa, dosen, penyuluh dan masyarakat umum dengan jumlah peserta seluruhnya 300 orang.
Detia Tri Yunandar selaku Direktur Polbangtan Gowa membuka kegiatan ini mengatakan bahwa tema di ambil karena sejalan dengan program strategis yang saat ini tengah didorong/dipacu untuk bisa berjalan secara optimal.
“Kita pahami semua visi dan misi besar dari bapak Presiden RI dan Menteri Pertanian adalah swasembada pangan dan percepatan. Tidak hanya ke swasembadanya, tapi memang harus ada strategi bagaimana percepatan swasembada pangan sehingga bisa dicapai dalam waktu sesingkat-singkatnya” ucap Detia.
Detia juga menambahkan ada beberapa program yang akan dilaksanakan demi tercapai swasembada pangan.
“Beberapa program yang kemudian dilaksanakan/diinisiasi oleh pimpinan diantaranya: melaksanakan program luas tambah tanam (LTT) baik reguler maupun melalui optimalisasi lahan rawa, cetak sawah dan padi gogo. Tahap awal swasembada pangan ialah khususnya beras, karena ini menjadi pangan pokok dan bersifat kruasial”.
Bangsa yang kuat, negara yang kuat, yang bisa mencukupi pangannya, yang bisa memenuhi pangannya, dalam arti harus berswasembada. Disitulah pentingnya berswasembada pangan”, tambah Detia.
Narasumber pada kegiatan ialah: Akifah Akhsa, SP, M.Si selaku Kepala UPT Penyuluhan Pertanian Kab Bone, Fitriyanti Hasnuri, SP selaku Penyuluh pendamping BP Kec. Belawa, Riswandi Muin selaku Manajer BP Wija Welado, dan di moderatori oleh Fatmawati selaku Staf Polbangtan Gowa.
Dalam upaya mencapai swasembada pangan, sinergi antara Brigade Pangan, petani, dan teknologi pengembangan usahatani padi menjadi kunci utama. Brigade Pangan sebagai garda terdepan dalam meningkatkan produksi pangan, bekerja sama dengan petani untuk mengoptimalkan potensi lahan dan meningkatkan produktivitas. Sementara itu, teknologi pengembangan usahatani padi yang mutakhir dan inovatif membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi. Dengan sinergi yang kuat antara ketiga elemen ini, kita dapat meningkatkan produksi padi, meningkatkan pendapatan petani, dan mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan.