Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa melaksanakan kegiatan penyuluhan terpadu yang mengintegrasikan Praktik Kerja Lapang (PKL 2), program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), serta pendampingan program Swasembada Pangan melalui Brigade Pangan. Kegiatan ini berlangsung di Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Dengan mengusung tema “Pemberdayaan Petani dalam Meningkatkan Produksi Padi Melalui Inovasi Ramah Lingkungan”, mahasiswa menyampaikan materi terkait budidaya tanaman padi, pengendalian hama terpadu, serta pemanfaatan pestisida nabati sebagai alternatif ramah lingkungan terhadap pestisida kimia.
Penyuluhan ini dihadiri oleh sejumlah petani setempat yang antusias berdiskusi serta mencoba langsung praktik pembuatan pestisida nabati. Materi disampaikan dengan pendekatan partisipatif dan berbasis solusi terhadap permasalahan nyata yang dihadapi petani.
Kegiatan ini dibimbing dua dosen pendamping, yakni Rachmat dan Junaidi memberikan motivasi kepada mahasiswa dan petani agar terus mengembangkan praktik pertanian berkelanjutan. Keduanya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam hal pendidikan, penelitian terapan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Menurut Rachmat, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Polbangtan Gowa dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, khususnya melalui pendampingan petani secara langsung di lapangan. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi juga mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Junaidi menambahkan bahwa integrasi antara PKL, MBKM, dan program brigade pangan merupakan model pembelajaran yang mempertemukan dunia pendidikan dengan kebutuhan nyata masyarakat petani. “Ini adalah bentuk sinergi antara kampus dan desa dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional,” tuturnya.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari Kepala BPP Cenrana, Sudirman yang menyambut baik kehadiran mahasiswa Polbangtan Gowa sebagai mitra dalam pendampingan petani.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran mahasiswa Polbangtan Gowa. Materi yang mereka sampaikan sangat relevan dengan kebutuhan petani saat ini, terutama soal penggunaan pestisida nabati yang lebih aman. Ini juga menjadi semangat baru bagi petani kami untuk terus belajar dan berinovasi,” ungkap Sudirman.
Hal senada juga disampaikan oleh Jusman, salah satu penyuluh pertanian lapangan (PPL) di wilayah tersebut. Ia menilai bahwa penyuluhan yang dilakukan mahasiswa sangat membantu tugas-tugas penyuluh di lapangan.
“Mahasiswa ini membawa semangat baru dan pendekatan yang lebih dekat dengan petani. Kehadiran mereka memperkuat peran penyuluh dan mempercepat proses adopsi teknologi di tingkat petani,” ujar Jusman. Ia juga menambahkan bahwa para petani merasa senang karena mendapatkan wawasan baru yang aplikatif dan mudah diterapkan.
Kegiatan penyuluhan ini juga merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan melalui program Swasembada Pangan. Dalam hal ini, Polbangtan Gowa berperan aktif melalui program pendampingan Brigade Pangan, yang melibatkan mahasiswa sebagai pendamping di lapangan. Keberadaan mahasiswa tidak hanya sebagai pelaksana praktik, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mendorong adopsi teknologi pertanian ramah lingkungan.
Diharapkan, kolaborasi antara institusi pendidikan vokasi, pemerintah daerah, dan kelompok tani ini dapat menjadi model percontohan dalam pengembangan sumber daya manusia pertanian yang adaptif dan solutif di tengah tantangan sektor pertanian.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari aparat desa dan masyarakat setempat, yang berharap keberlanjutan program serupa di masa mendatang. Dengan semangat membangun dari desa, mahasiswa Polbangtan Gowa terus berkomitmen hadir dan memberi solusi nyata demi pertanian Indonesia yang lebih modern dan berkelanjutan.